Sahur merupakan bagian paling penting pada saat menjalankan ibadah puasa. Namun setiap orang terkadang memiliki preferensi waktu sahur yang berbeda-beda. Ada yang melaksanakan sahur sebelum tidur, tengah malam, atau sesaat sebelum waktu imsak tiba.
Perbedaan tersebut terkadang membuat orang bingung untuk menentukan waktu sahur yang tepat dan paling baik untuk kesehatan tubuh. Untuk mengetahui waktu terbaik melaksanakan sahur, maka bisa menyimak artikel berikut ini
Setiap bulan Ramadhan tiba, umat Islam di seluruh dunia melaksanakan ibadah puasa. Salah satu bagian penting dalam ibadah puasa yaitu ada sahur.
Di saat bulan Ramadhan, umat Islam hanya makan sebanyak dua kali yaitu pada saat Iftar dan Sahur. Sahur merupakan makanan terakhir yang dimakan oleh seorang Muslim yang sedang berpuasa dari fajar sampai matahari terbenam.
Sahur sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu سحور, atau dalam bahasa lain disebut juga dengan Sehur, Sahari, Sehri dan Suhoor. Istilah-istilah tersebut merujuk pada aktivitas makan yang dilakukan pada dini hari oleh umat Islam, yang merupakan bagian dari ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Hukum dari melaksanakan sahur pada saat berpuasa yaitu sunnah, jadi sahur tidak diwajibkan atau tidak harus dilaksanakan.
Namun, Allah menganjurkan hambanya yang berpuasa untuk melaksanakan sahur. Jadi, barangsiapa yang melaksanakan sahur maka akan memperoleh keberkahan.
Meski demikian, para ulama sependapat bahwa walaupun seseorang tidak melaksanakan sahur, ibadah puasa yang dijalankan tetap sah.
Walaupun sahur hukumnya sunnah, kegiatan ini tentu lebih baik untuk dilakukan agar puasa yang dijalankan pada bulan Ramadhan bisa lancar.
Sahur bisa membuat badan memiliki stamina yang cukup untuk menjalani hari dan baik untuk menjaga kesehatan tubuh, karena bisa menghindari terjadinya dehidrasi.
Waktu sahur terbaik untuk kesehatan
Jika dilihat dari sudut pandang kesehatan, waktu terbaik untuk melaksanakan sahur yaitu sekitar 40 sampai 50 menit sebelum subuh. Jeda waktu tersebut dapat digunakan oleh seseorang untuk bersiap-siap dan menyelesaikan sahur, mulai dari makan hingga minum tanpa harus terburu-buru.
Dengan demikian maka makanan yang dimakan pada saat sahur bisa dicerna dengan baik oleh tubuh. Durasi tersebut juga sangat ideal karena jarak waktu antara santap makan sahur terakhir dengan waktu untuk iftar atau berbuka tidak terlalu panjang.
Berbeda jika sahur dilakukan pada saat tengah malam atau menjelang tidur, tentu durasi berpuasa jauh lebih lama. Hal tersebut bisa membuat tubuh seseorang menjadi lebih rentan merasakan lemas, sakit kepala bahkan gejala dehidrasi atau kekurangan cairan di dalam tubuh.
Walaupun demikian, sahur yang dilaksanakan terlalu dekat dengan waktu imsak atau adzan Subuh juga sebaiknya dihindari. Waktu yang terlalu mepet akan membuat seseorang makan atau minum terburu-buru. Hal tersebut tentunya bisa berpotensi mengalami gangguan pada sistem pencernaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar