Bagaimana Wujud Hilal?

Hilal adalah Bulan sabit tipis yang harus bisa diamati saat Matahari terbenam untuk menghitung ketinggiannya. Dengan begitu, terlihatnya Bulan sabit tipis di siang hari bukan berarti adalah hilal.

Hilal adalah Bulan sabit yang dilihat pertama kali tepat setelah fase Bulan baru. Syarat Bulan sabit yang bisa dikatakan sebagai hilal adalah jika bisa dilihat setelah Matahari terbenam. Hilal yang asli adalah Bulan sabit berbentuk seperti huruf U dengan posisi menghadap titik Matahari.

Penampakan hilal atau bulan sabit yang paling tipis menjadi tanda bulan baru telah masuk. Dalam praktiknya, kerap terjadi perbedaan awal bulan terutama Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah.
Dalam kalender Islam, hilal menjadi tanda akhir sekaligus awal bulan baru. Hilal biasanya muncul dalam dua malam di setiap bulan.

Pakar Astronomi Prof Thomas Djamaluddin menjelaskan bahwa ketinggian hilal 3 derajat disepakati karena kekuatan cahaya bulan di bawah 3 derajat kalah dengan cahaya mega (syafaq). Kuatnya cahaya mega membuat hilal yang masih di bawah 3 derajat itu sulit untuk dapat teramati.

Jika hilal terlihat, yang biasanya dibantu teleskop, maka pada malam itu dimulai tanggal satu bulan baru. Namun jika hilal tidak, maka malam itu adalah tanggal 30 bulan yang sedang berjalan. Malam berikutnya dimulai tanggal satu bagi bulan baru atas dasar istikmal (digenapkan).

Mengapa perlu melihat hilal? Marufin menyebutkan bahwa melihat hilal dinyatakan secara tekstual dalam sabda Nabi SAW: “Berpuasalah (dan berhari raya) karena melihat hilal. Jika tidak terlihat maka genapkanlah.” Dengan landasan itu, maka rukyatul hilal (observasi hilal) dipahami sebagai ibadah.

Elongasi adalah jarak sudut bulan dan matahari di langit. Semakin besar umur bulan, semakin besar pulan nilai elongasi bulan dan matahari. Semakin besar nilai elongasi mengakibatkan sabit bulan yang terbentuk semakin tebal. Semakin tebalnya sabit bulan mengakibatkan semakin besarnya kecerlangan sabit bulan tersebut.

Di Indonesia, jatuhnya tanggal 1 Ramadhan dalam kalender Hijriah secara nasional biasanya ditentukan melalui sidang isbat yang diselenggarakan oleh pemerintah

Secara bahasa Imkanur-rukyat adalah mempertimbangkan kemungkinan terlihatnya hilal. Secara praktis, Imkanur-rukyat dimaksudkan untuk menjembatani methoode rukyat dan methode hisab

Rukyat dilakukan setelah matahari terbenam. Hilal hanya tampak setelah matahari terbenam (maqhrib), karena intensitas cahaya hilal sangat redup dibandingkan dengan cahaya matahari, serta ukurannya sangat tipis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar