Lailatul qadar artinya malam kemuliaan. Meski tidak diketahui pasti kapan malam kemuliaan tersebut turun, namun menurut sabda Rasulullah SAW malam lailatul qadar diyakini terjadi pada 10 malam terakhir di bulan Ramadan. Tepatnya pada malam-malam ganjil seperti malam ke- 21, 23, 25, 27 dan 29.
Dan ditambah adanya malam Lailatul Qadar atau malam yang lebih baik dari 1.000 bulan. Yang dimana dalam satu malam yang penuh dengan kemuliaan, keagungan dan tanda-tanda kebesaran Allah Ta'ala, karena malam itu merupakan permulaan diturunkannya al-Quran
Menurut sejumlah riwayat, Allah SWT akan menurunkan malam lailatul qadar di malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Artinya: "Carilah malam lailatul qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan." (HR. Bukhari & Muslim).
1. Udara dan Suasana Pagi yang Tenang
Lailatul qadar adalah malam yang tenang dan tenteram, suhu udaranya tidak terlalu panas dan dingin. Saat pagi matahari terbit dengan sinar lemah berwarna merah.
Angin saat malam ini juga tenang dan tidak berhembus kencang dan tidak ada petir.
2. Cahaya Matahari Cerah
Cahaya matahari cerah namun tidak terik. Pada malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar.
3. Memimpikan Hal Baik
Pada malam lailatul qadar orang-orang yang menjalankan ibadah akan bermimpi baik. Mimpi-mimpi ini seperti yang dialami sahabat nabi.
4. Bulan Nampak Separuh
Bulan yang muncul pada malam lailatul qadar nampak separuh dan tidak berukuran penuh.
5. Malamnya Tidak Panas
Malam pada lailatul qadar terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang, dan indah.
6. Akan Khusyuk
Orang yang beribadah pada malam lailatul qadar akan khidmat dan khusyuk. Muncul ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Allah tidak seperti malam-malam lainnya.
1. Bersungguh-sungguh dalam menjalankan semua bentuk ibadah pada hari-hari Ramadan, menjauhkan diri dari semua hal yang dapat mengurangi keseriusan beribadah pada hari-hari tersebut. Baiknya juga mengajak keluarga.
2. Berupaya melakukan i'tikaf dengan sekuat tenaga.
3. Melakukan qiyamu al lail berjamaah sampai dengan rakaat terakhir yang dilakukan imam.
4. Memperbanyak doa untuk memohon ampunan dan keselamatan kepada Allah.
Sedangkan untuk seroang muslimah dapat menggapai malam lailatul qadar dengan memaksimalkan ibadah yang diperbolehkan dilakukan untuk seorang muslimah.
Salah satu keistimewaan yang diberikan
oleh Allah swt. kepada umat Muhammad saw., yakni umat muslim dan tidak
diberikan kepada umat lainnya ialah adanya hitungan pahala yang berlipat
ganda. Dalam syari`at Islam orang yang
melakukan kebaikan satu akan dibalas oleh Allah swt. dengan sepuluh kali lipat,
sebaliknya apabila dia melakukan kejahatan, Allah hanya akan membalasnya sesuai
dengan kadar kejahatan yang dilakukannya.
(al-Quran surat
al-An`am ayat 161). Diceritakan oleh
imam al-Bukhari dalam kitab Shahihnya, konon ketika Nabi Muhammad saw. menerima perintah melaksanakan shalat fardlu
pada saat isro dan mi`raj, pertama kali Allah memerintahkan untuk dilaksanakan shalat sebanyak 50 kali, namun atas usul Nabi Musa, yang memberikan
pertimbangan bahwa umat Nabi Muhammad saw. tidak akan sanggup melaksanakannya
dengan disertai beberapa alasan yang rasional, lalu Nabi Muhammad saw. memohon keringanan dengan berkali-kali mondar
mandir mengahadap Allah swt., hingga
akhirnya shalat tersebut diwajibkan hanya 5 kali dalam sehari semalam
untuk Nabi dan umatnya. Walaupun demikian nilai pahalanya sama dengan
melaksanakan shalat 50 kali, karena setiap shalat pahalanya dilipatkan
menjadi sepuluh kali.
Belum
cukup dengan itu, dalam surat al-Baqarah ayat 261 misalnya Allah swt. memberikan motivasi berbuat baik dengan
imbalan pahala yang berlipat ganda sampai 700 kali bahkan bisa lebih banyak
lagi. Allah swt. berfirman yang artinya:
Perumpamaan orang yang membelanjakan
hartanya di jalan Allah itu bagaikan satu biji yang kemudian tumbuh menjadi
tujuh tangkai dan tiap-tiap tangkai tersebut membuahkan seratus biji. Allah
akan melipatgandakan (lagi) kepada orang yang dikehendaki-Nya dan Allah itu
Maha Luas (pemberian-Nya) dan Maha Tahu.
Bahkan
lebih dahsyat lagi pada setiap bulan Ramadlan, Allah swt. memberikan satu malam diantara malam-malam di
bulan yang suci tersebut yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan. Malam nan Agung tersebut biasa disebut dengan
nama malam seribu bulan atau lailatul
qadar. Informasi mengenai lailatul qadar ini dapat dibaca
dalam surat
al-Qadar, yang artinya: Sesungguhnya Kami (Allah) telah menurunkan al-Quran
pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apa itu lailatul qadar. Lailatul
qadar itu lebih baik daripada seribu bulan.
Malaikat dan Ruh turun pada malam itu dengan ijin Tuhan Mereka untuk
segala urusan. Damai dan sejahteralah
lailatul qadar itu hingga terbit fajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar