Makna yang terkandung dalam Surat At - Takasur

Surah At-Takatsur menerangkan kecaman Allah terhadap manusia yang terlena dengan kehidupan dunia. Dia juga mengingatkan bahwa semua makhluk akan mati, dan setelahnya mereka akan mempertanggungjawabkan segala perbuatan yang dikerjakan selama di dunia.
Hikmah dan pesan yang dapat kita petik dari Surat At Takatsur ini adalah janganlah lengah dalam persaingan yang tidak sehat, serta tidak menjadi orang-orang yang sombong dan selalu membanggakan diri dengan terlalu berlebihan.

Yakni Bani Haritsah dan Bani Harits. Mereka saling berbangga dan memperbanyak harta. Satu kabilah mengatakan, “Adakah di antara kalian orang seperti fulan bin fulan bin fulan?” Kabilah satunya juga membalas seperti itu. Mereka saling berbangga dengan menyebut orang-orang yang masih hidup

Mereka akan Melihat dengan ‘Ainul Yakin

Yang dimaksud dengan ayat,

كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ

“dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin”. Maksudnya mereka benar-benar akan melihat dengan penglihatan mereka. Sebagaimana Allah menyebutkan dalam ayat yang lain,

وَرَأَى الْمُجْرِمُونَ النَّارَ فَظَنُّوا أَنَّهُمْ مُوَاقِعُوهَا وَلَمْ يَجِدُوا عَنْهَا مَصْرِفًا

“Dan orang-orang yang berdosa melihat neraka, maka mereka meyakini, bahwa mereka akan jatuh ke dalamnya dan mereka tidak menemukan tempat berpaling dari padanya. ” (QS. Al Kahfi: 53).

‘Ilmu Yakin, ‘Ainul Yakin dan Haqqul Yakin

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah ditanya mengenai ‘ainul yakin dan ilmu yakin. ‘Ilmu yakin adalah sesuatu yang diketahui dengan mendengar, kabar berita, pengqiyasan (permisalan) dan berpikir tanpa melihat secara langsung. Sedangkan ‘ainul yakin adalah menyaksikan langsung dengan penglihatan. Ada juga haqqul yakin, yaitu dengan merasakan secara langsung.

Ibnu Taimiyah mencontohkan ketiga hal di atas dengan memberi permisalan madu. Jika madu tersebut hanya diketahui lewat berita, maka disebut ‘ilmu yakin. Jika diketahui lewat melihat langsung, maka disebut ‘ainul yakin. Jika dirasakan manisnya madu tersebut, maka disebut dengan haqqul yakin.

Akan Ditanya Berbagai Macam Nikmat

Setiap orang akan ditanya berbagai macam nikmat yang mereka rasakan di dunia. Apakah mereka benar-benar telah bersyukur atas nikmat tersebut? Apakah benar mereka telah menunaikan hak Allah? Apakah mereka benar tidak menggunakan nikmat tersebut untuk maksiat? Jika benar, maka mereka akan diberi nikmat yang lebih lagi dari yang sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar