penting untuk diketahui setiap muslim. Masih banyak orang mengira bahwa hadis dan sunnah itu sama, padahal keduanya memiliki sejumlah perbedaan yang cukup mendasar.
Setiap dianjurkan untuk berpedoman pada Al-Qur'an dan hadis. Al-Qur'an merupakan kitab suci dari Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril, kemudian dijadikan pedoman hidup umat muslim. Sementara itu, hadis dan sunnah adalah setiap perbuatan, perkataan, dan ketetapan yang disandarkan kepada Rasulullah SAW.
Memahami perbedaan hadis dan sunnah sangat berguna untuk memahami syariat yang ada. Perbedaan hadis dan sunnah ini bisa dilihat pada asal katanya
Pengertian Hadist
Secara bahasa, hadis memiliki arti berbicara, perkataan, dan percakapan. Hadis secara istilah memiliki arti segala perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan, serta persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan landasan syariat Islam.
Hadis dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu hadis shahih, hadits hasan, dan hadis dhaif. Fungsi hadis untuk menjelaskan lebih detail apa yang tidak dijelaskan dalam Al-Qur'an. Dengan kata lain, hadis memiliki fungsi utama sebagai menegaskan, memperjelas, dan menguatkan hukum-hukum dan hal lain yang ada diAl-Qur'an.
Fungsi hadis sebagai bayan al-taqrir berarti memperkuat isi dari Al-Qur'an. Misalnya, sebuah hadis yang diriwayatkan oleh H.R Bukhari dan Muslim terkait perintah berwudu, yaitu:
Rasulullah SAW bersabda, tidak diterima shalat seseorang yang berhadats sampai ia berwudhu" (HR.Bukhori dan Abu Hurairah)
Pengertian Sunnah
Secara etimologi, sunnah berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti “kebiasaan” atau “biasa dilakukan”. Sementara itu, secara terminologi sunnah dapat diartikan hal-hal yang datang dari Rasulullah SAW, baik ucapan, tindakan, atau pengakuan (Taqrir).
Kata sunnah dalam Alquran dipakai dalam arti kebiasaan atau berlaku, jalan yang diikuti. Macam-macam sunnah merupakan sikap, tindakan, ucapan, serta cara Rasulullah menjalani hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar