Dalam melaksanakan salat wajib maupun sunah, setelah membaca Al-Fatihah, setiap muslim sering membaca surat pendek. Salah satunya adalah surah An-Nas, yang merupakan surah terakhir di Al-Qur'an dan salah satu yang paling awal kita pelajari. Secara singkat surah An-Nas menyirakan mengenai tempat manusia meminta perlindungan.
Tulisan surat An-Nas Arab
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ (١) مَلِكِ النَّاسِۙ (٢) اِلٰهِ النَّاسِۙ (٣) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ (٤) الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ (٥) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (٦)
Tulisan surat An-Nas Latin
Ayat 1: Qul a’uudzu birobbinnaas.
Ayat 2: Malikin naas.
Ayat 3: Ilaahin naas.
Ayat 4: Min syarril waswaasil khonnaas.
Ayat 5: Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas.
Ayat 6: Minal jinnati wan naas
Arti surat An-Nas
Ayat 1: Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
Ayat 2: Raja manusia.
Ayat 3: Sembahan manusia.
Ayat 4: Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi.
Ayat 5: Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.
Ayat 6: Dari (golongan) jin dan manusia.
Kandungan Surat An Nas
berikut kandungan setiap ayatnya:
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
“Katakanlah: ‘Aku berlindung kepada Rabb-nya manusia’.” (QS. An-Nas: 1)
Faedah ayat ini:
Kita diperintahkan untuk meminta perlindungan kepada Allah, karena sejatinya hanya Allah yang dapat memberikan kita perlindungan dari semua marabahaya. Maka hendaknya kita senantiasa meminta perlindungan kepada Allah.
مٰلِكِ النَّاسِ
“Allah adalah Rajanya manusia.” (QS. An-Nas: 2)
Faedah ayat ini:
Di dunia terdapat raja-raja dan kadang manusia menyembah mereka dan menggantungkan hati hingga meminta perlindungan ke para raja tersebut. Padahal, sejatinya hanya Allah raja manusia yang menjadi tempat bergantungnya hati. Selain itu hanya Allah dan hanya Allah yang bisa melindungi mereka.
إِلٰهِ النَّاسِ
“(Allah adalah) sesembahan manusia.” (QS. An-Nas: 3)
Faedah dari ayat ini:
Tidak boleh mempersembahkan ibadah kepada selain Allah, karena wajib menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan.
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
“Dari keburukan was-was setan yang tersembunyi.” (QS. An-Nas: 4)
Faedah dari ayat ini:
Was-was itu buruk, maka was-was dalam hati tidak boleh dibiarkan dan harus dihilangkan.
Sebagian ulama tafsir mengatakan: “Al-was was al-khannas” artinya bisikan setan yang dibisikan kepada manusia ketika sedih, ketika senang dan ketika sedang berzikir kepada Allah. (Tafsir ath-Thabari)
الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ
“yang membisikkan was-was dan kesesatan ke dalam dada manusia.” (QS. An-Nas: 5)
Faedah dari ayat ini:
Setan membisikkan was-was dan kesesatan ke dalam dada manusia.
Setan sangat dekat dan sangat mudah sekali membisikan was-was dan kesesatan pada hati manusia.
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
“dari (golongan) jin dan manusia.” (QS. An-Nas: 6)
Faedah dari ayat ini:
Ada makhluk yang disebut jin. Disebut sebagai “jin” dari kata janna – yajinnu yang artinya tertutup. Karena jin tertutup dari pandangan manusia.
Ayat ini adalah rincian dari ayat sebelumnya (ayat ke-5). Dengan begitu artinya, was-was dan kesesatan bisa menimpa jin dan manusia.
Setan itu ada dari golongan jin dan ada juga setan dari golongan manusia. Manusia yang membisikkan was-was dan kesesatan pada orang lain, dialah setan dari golongan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar