Mutsaqqoful Fikri (Kecerdasan dalam berpikir)
Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan kecuali harus dimulai dengan aktivitas berpikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas.
Mengutip buku What Is Next: Being Success with Islam oleh Mukhamad Yusuf, kecerdasan yang dimaksud adalah peran akal yang digunakan seorang Muslim, di mana setiap aktivitas mereka selalu melibatkan Allah Swt. Sehingga, mereka lebih terarah dan memiliki pola pikir yang Islami.
Kaum intelektual berbeda dengan sarjana dan ilmuwan. Mereka tidak hanya telah melewati pendidikan tinggi dan memperoleh gelar sarjana. Mereka juga tidak sekedar mendalami dan mengembangkan ilmu dengan penalaran dan penelitian. Tapi mereka adalah sekelompok orang yang terpanggil untuk memperbaiki masyarakatnya, menangkap aspirasi mereka, merumuskannya dalam bahasa yang dapat dipahami oleh semua orang, serta menawarkan strategi dan alternatif pemecahan.
Bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu
Mampu membedakan yang jelek dari yang baik, dan dia menjatuhkan pilihan pada yang baik.
Kritis dalam membaca pembicaraan orang lain, pandai mempertimbangkan ucapan, teori, proposi, pendapat atau dalil-dalil yang dikemukakan oleh orang lain.
Senantiasa mengamalkan ilmunya kepada orang lain untuk memperbaiki masyarakatnya.
Tidak takut kepada siapapun kecuali kepada Allah. Rasa takut ulul-albab yang hanya kepada Allah ini berulangkali disebutkan di dalam Al-Qur’an.
2 - 02 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar