Belajar Istiqomah

Istiqomah berarti sikap kukuh pada pendirian dan konsekuen dalam tindakan. Dalam makna yang luas, istiqomah adalah sikap teguh dalam melakukan suatu kebaikan, membela dan mempertahankan keimanan dan keislaman, walaupun menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan.

Contoh Perilaku Istikamah
  • Selalu menjalankan perintah Allah Swt. dan senantiasa selalu menjauhi apa yang menjadi larangan-Nya dalam keadaan apa pun dan di mana pun.
  • Melaksanakan salat lima waktu tepat pada waktunya.
  • Belajar terus-menerus dalam hal kebaikan sampai benar-benar paham.

Sebagai orang muslim, kita diperintahkan untuk selaras atas tindakan dan keyakinan kita. Sepertihalnya kita diwajibkan meyakin enam rukun iman.

Pada rukun iman pertama, “Saya percaya kepada Allah”, aspek ini melibatkan diri kita yang percaya kepada Allah yang berarti bahwa ada seperangkat keyakinan tertentu yang kita pegang dalam kaitannya dengan Allah.


Itulah mengapa Aqidah sangat penting karena di sana kita mengetahui hal-hal yang dapat kita katakan tentang Allah dan hal-hal yang tidak dapat kita katakan tentang Allah.

Aspek istiqomah melibatkan seseorang dalam hal kejujuran, seseorang yang dengan setia memenuhi kewajibannya terhadap Allah. Selain ibadah-ibadah yang wajib dan sunnah, ini menyangkut kejujuran akhlak, berbuat baik kepada orang-orang yang ada di sekitar kita, keluarga kita, tetangga, sahabat, masyarakat, semangat gotong royong.

Jika melihat hubungan antara kata “ istiqamah ” dan “ Sirah mustaqeen ” (Jalan yang Lurus), kita dapat memahami bahwa inilah jalan yang menjadikan hidup kita apa adanya. Istiqamah adalah setia memenuhi tugas kita di jalan itu

Terdapat beberapa hadist Nabi Solallohu ‘alaihi wa sallam juga menyebutkan mengenai perintah istiqomah kepada manusia. Berikut ini beberapa di antara dalil-dalil istiqomah adalah sebagai berikut:

Telah dijelaskan dalam Alqur’an surat Fushilat ayat 30 dengan arti:

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah mereka dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.”

Kemudian di dalam hadist juga telah disebutkan anjuran untuk beristiqomah. Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW: “Ya Rasulullah, tolong ajarkan sesuatu kepadaku yang paling penting dalam islam dan saya tidak akan bertanya lagi kepada siapapun. Nabi SAW menjawab: “Katakanlah aku beriman kepada Allah, kemudian istiqomah (konsisten menjalankan perintah dan menjauhi larangan).”


Istiqomah bagi umat Islam mengandung beberapa keutamaan yang tentu akan diperoleh bagi siapapun yang menjalankannya. Di dalam sebuah ayat di dalam Alqur’an, Allah berfirman bahwa seorang muslim yang tetap istiqomah di jalan-Nya maka akan selalu dilapangkan rezekinya oleh Allah SWT. Hal ini tertulis di dalam Surat Al-Jin ayat 16 yang artinya:

“Dan bahwasannya jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang melimpah).”

Sselanjutnya keutamaan yang kedua adalah diberikan rasa aman dan diangkat segala kesedihan. Allah SWT akan memberikan rasa aman dan damai bagi mereka yang selalu istiqomah di jalan-Nya. Hal ini sesuai dengan Alqur’an Surat Fushilat ayat 30.



Robbanaa laa tuzigh quluubanaa ba'da idz hadainaa, wa hab lanaa min-ladunka rohmatan, innaka antal-wahhaab.

Artinya: “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkau-lah Dzat yang Maha Pemberi (karunia).”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar